PPDB SMP Putra Putri Mondok
Dalam Al Qur’an Allah menegaskan bahwa barang siapa yang menghendaki keuntungan dunia maka Allah akan berikan akan tetapi di akhirat ia tidak akan mendapat bagian dari yang ia upayakan itu.
Allah Subhanahu Wataala Berfirman
مَن كَانَ یُرِیدُ حَرۡثَ ٱلۡـَٔاخِرَةِ نَزِدۡ لَهُۥ فِی حَرۡثِهِۦۖ وَمَن كَانَ یُرِیدُ حَرۡثَ ٱلدُّنۡیَا نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَا وَمَا لَهُۥ فِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ مِن نَّصِیبٍ
Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.
[Surat Asy-Syura 20]
Akan tetapi di sisi lain Allah Subhanahu Wataala Berfirman juga bahwa Amaliah Bertaqwa seperti :
1. Sedekah
2. Silaturahmi
3. Shalat Dhuha
4. Haji Umroh
5. Memudahkan Orang Lain
6. Membiaya Belajar orang lain
7. Shalawat
Akan Berefek kepada Maslahat dunia. Seakan Surat Asyura 20 Bertentangan dengan ayat ini :
ومن يتق الله يجعل له مخرجا (2) ويزقه من حيث لا يختسب ومن يتوكل على الله فهو حسبه إن الله بالغ أمره قذ جعل الله ليكل شيء قذرا (3)
Barang siapa yang bertakwa kepada Allahniscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu.”
(QS. Ath-Thalaq: 2-3)
PPDB SMP Putra Putri Mondok
https://www.pondokgas.com/2024/09/ppdb-smp-griya-sunnah-terakreditasi-b.html
Penjelasan:
Dalam mencari jalan keluar di setiap kesulitan Seorang Muslim wajib berikhtiar. Ikhtiar dalam ajaran Islam di bagi 2.
1. Ikhtiar Secara Horizontal berupa Ungkapan bahasa tubuh, bergerak tidak rebahan saja.
2. Ikhtiar Secara vertikal yaitu Betaqarrub kepada Allah
Ikhtiar secara vertikal terbagi 2 yaitu :
1. Dengan cara berdoa kepada Allah secara langsung dengan menyebut kan substansi yang diinginkan secara terperinci.
Allah Ta’ala berfirman:
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. (QS. Ghafir: 60)
Aisyah Radhiallahu ta’ala ‘anha juga mengatakan:
سَلُوا اللَّهَ كُلَّ شَيءٍ حَتَّى الشِّسعَ
Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali sendal sekalipun
(HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/42, Al Albani berkata: “mauquf jayyid” dalam Silsilah Adh Dha’ifah no. 1363).
2. Berdoa kepada Allah dengan Tawassul ( Memanfaatkan Amal shaleh sebagai media Wasilah untuk mempertajam Doa)
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبۡتَغُوۤا۟ إِلَیۡهِ ٱلۡوَسِیلَةَ وَجَـٰهِدُوا۟ فِی سَبِیلِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya.[Surat Al-Ma’idah: 35]
Bukti Perintah bolehnya Minta Kepada Allah melalui Amal Ibadah dengan cara menjadikannya sebagai Wasilah.
√ Berikut ini Hadits mengenai perintah agar Fokus Ibadah maka akan dipenuhi Kebutuhan Dunianya
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda.
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُوْلُ : يَا ابْنَ آدَمَ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ، أَمْلأْ صَدْ رَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ، وَإِنْ لاَ تَفْعَلْ مَلأْتُ يَدَكَ شُغْلاً، وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكْ
Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam, Beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu) yang ada di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu.
Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (dan engkau tetap butuh kepada manusia).
Al-Musnad, No. 8681
Fokus kepada Perkataan;
Beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu) yang ada di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu.
Jadi Allah menjanjikan barangsiapa yang fokus beribadah maka kebutuhan nya akan dipenuhi. Tentunya ini mengarah kepada kebutuhan di dunia …
PPDB SMA Putra Putri Mondok
https://www.pondokgas.com/2024/09/ppdb-sma-inklusi-griya-sunnah-2025-2026.html
Beberapa Contoh Amal Shaleh yang boleh dijadikan Media Tawassul sesuai Nash.
1. Sedekah
2. Silaturahmi
3. Shalat Dhuha
4. Haji Umroh
5. Memudahkan Orang Lain
6. Membiaya Belajar orang lain
7. Shalawat
Dan lain-lain
1. Sedekah
إِنَّ ٱلۡمُصَّدِّقِینَ وَٱلۡمُصَّدِّقَـٰتِ وَأَقۡرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنࣰا یُضَـٰعَفُ لَهُمۡ وَلَهُمۡ أَجۡرࣱ كَرِیمࣱ
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia. [Surat Al-Hadid: 18]
Hadits Keutamaan Sedekah
وعن أبي هُريرة : أَنَّ رسولَ اللَّه ﷺ قَالَ: مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ للَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ واه مسلم
Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: Sedekah tidak akan mengurangi harta, Allah tidak menambah seorang hamba dengan sifat pemaaf kecuali akan memuliakannya, dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.
Fokus kepada Perkataan; ” Sedekah tidak akan mengurangi harta” tentunya itu balasan di dunia. Dan Nabi memerintahkan bersedekah dengan iming-iming ada pembalasan di dunia.
2. Silaturahmi
عَنْ أَبِي بَكْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنَّ أَعْجَلَ الطَّاعَةِ ثَوَابًا صِلَةُ الرَّحِمِ، حَتَّى إِنَّ أَهْلَ الْبَيْتِ لِيَكُونُوا فَجَرَةً، فَتَنْمُو أَمْوَالُهُمْ، وَيَكْثُرُ عَدَدُهُمْ إِذَا تَوَاصَلُوا، وَمَا مِنْ أَهْلِ بَيْتٍ يَتَوَاصَلَونَ فَيَحْتَاجُونَ
Dari Abu Bakrah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya balasan yang tercepat dari melakukan ketaatan adalah dengan melakukan silaturrahim.
Bahkan jika penghuni suatu rumah itu terdiri dari orang- orang yang banyak dosanya, maka harta mereka bisa menjadi berkembang dan jumlah mereka bisa menjadi banyak apabila mereka bersilaturrahim.
Dan tidaklah ada dari penghuni suatu rumah, yang selalu melakukan silaturrahim kemudian mereka menjadi miskin.
Shahih Ibnu Hibban 440 / 2769
Fokus kepada Perkataan ini :
“Sesungguhnya balasan yang tercepat dari melakukan ketaatan adalah dengan melakukan silaturrahim. “
Tentunya balasan yang dimaksud adalah balasan di dunia. Nabi memotivasi agar umatnya rajin rajin silaturahmi dengan iming iming ada balasan yang kontan dibayar di dunia tentunya berupa maslahat keduniaan sesuai apa yang kita harapkan.
3. Shalat Dhuha
Hadis dari Uqbah bin Amir al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ اكْفِنِى أَوَّلَ النَّهَارِ بِأَرْبَعِ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ بِهِنَّ آخِرَ يَوْمِكَ
Sesungguhnya Allah berfirman: “Wahai anak adam, laksanakan untukKu 4 rakaat di awal siang, Aku akan cukupi dirimu dengan shalat itu di akhir harimu.”
(HR. Ahmad 17390, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Targhib wat Tarhib 666 dan Syuaib al-Arnauth).
Fokus kepada Perkataan:
Aku akan cukupi dirimu dengan shalat itu di akhir harimu…
Kata di akhir harimu menunjukan waktu pada kehidupan dunia bukan akhirat. Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam memerintahkan kepada kita agar rajin shalat Dhuha dengan iming-iming akan dicukupkan keperluan dunia kita pada hari itu.
4. Haji Umroh
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَابِعُوْا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوْبَ، كَمَا يَنْفِي الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُوْرَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ.
“Iringilah antara ibadah haji dan umrah karena keduanya meniadakan dosa dan kefakiran, sebagaimana alat peniup api menghilangkan kotoran (karat) besi, emas dan perak, dan tidak ada balasan bagi haji mabrur melainkan Surga.
Shahih: [Shahiihul Jaami’ (no. 2901)], Sunan at-Tirmidzi (II/153, no. 807), Sunan an-Nasa-i (V/115)
Fokus kepada Perkataan:
Haji umroh menghilangkan Kefakiran.
Dalam hadits ini seseorang boleh berniat haji dan umroh untuk menghilangkan Kefakiran
5. Memudahkan Orang Lain
Rasulullah ﷺ bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ومن يسر على معسر يسر الله عليه في الدنيا والآخرة
Barangsiapa yang Memudahkan Urusan orang yang sedang kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya di Dunia dan Akhirat.
وهذا لا ينافي الإخلاص، إذا قصده مع ابتغاء
وجه الله تعالى
الشيخ صالح بن عبدالعزيز آل الشيخ
Hal ini tidak bertentangan dengan keikhlasan, selama niat tersebut disertai dengan mencari keridhaan Allah semata.
Syeikh Shalih Bin Abdul Aziz Alu Syeikh
6. Membiayai Belajar Orang lain
Dalam Sunan At-Tirmidzi dikisahkan,
كَانَ أَخَوَانِ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِى النَّبِيَّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْآخَرُ يَحْتَرِفُ، فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ أَخَاهُ إِلىَ النَّبِيِّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ
Ada dua orang bersaudara di zaman Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam, yang satu datang kepada Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam (untuk belajar), sedangkan yang satunya lagi bekerja (menanggung nafkah saudaranya, pent).
Maka orang yang bekerja ini mengeluhkan kepada Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam tentang saudaranya. Beliau pun bersabda, “Bisa jadi kamu diberi rezeki karenanya (ia menuntut ilmu agama). [HR. At-Tirmidzi no. 2345]
7. Shalawat
PPDB SMP SMA Pulang Pergi
https://kuliahbagus.com/2024/02/22/ppdb-smp-sma-pulang-pergi-tanpa-mondok-putera-puteri-dipisah/
Dengan Bershalawat, akan menghilangkan Kesusahan terutama di dunia.
قال أبيّ بن كعب – رضي الله عنه – :
قلت : يا رسول الله ، إني أكثر الصلاة عليك ، فكم أجعل لك من صلاتي ؟
فقال : ” ما شئت “
قال : قلت الربع ؟ قال : ” ما شئت ، فإن زدت فهو خير لك “.
قلت : النصف. قال : ” ما شئت ، فإن زدت فهو خير لك “.
قال : قلت : فالثلثين ؟ قال : ” ما شئت ، فإن زدت فهو خير لك
قلت : أجعل لك صلاتي كلها ؟
قال : ” إذن تكفى همك ويغفر لك ذنبك . رواه التـرمذي
Bahwa Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu’anhu berkata :
Wahai Rasulullah, sesungguhnya Aku memperbanyak bacaan shalawat untukmu, maka berapakah jumlah shalawat yang harus aku baca untukmu ( Dalam dzikirku) ?,
Beliau menjawab :
Sesuai kehendakmu.
Aku bertanya lagi: “apakah seperempat (dari waktu dzikirku) ?”.
Beliau menjawab :
Sesuai kehendakmu, namun apabila engkau menambahnya maka itu lebih baik bagimu.
Aku berkata : (kalau begitu) apakah saya menambahkannya menjadi sepertiga ?
Beliau menjawab : Sesuai kehendakmu.
Namun apabila engkau menambahnya maka itu lebih baik bagimu.
Aku berkata : (kalau begitu) apakah setengahnya ?
Beliau menjawab : “Tergantung kehendakmu,namun apabila engkau menambahnya maka itu lebih baik bagimu.
Aku berkata : Kalau begitu saya akan menjadikan semua waktu zikirku hanyalah untuk bershalawat untukmu.
Beliau bersabda : Kalau begitu,maka kesusahanmu akan dihilangkan dan dosa-dosamu akan diampuni.”
(HR. Tirmidzi Hadis Hasan).
Fokus kepada Perkataan:
Kalau begitu dengan bershalawat secara totalitas, kesusahan mu akan dihilangkan..
Perkataan kesusahan akan dihilangkan adalah efek positif terhadap perbaikan untuk maslahat duniawi.
PPDB Toddler TK SD
https://www.pondokgas.com/2024/10/homeedu-griya-sunnah-metland-cileungsi.html
Bolehnya betawassul dengan shalawat.
Berikut ini Dalil bertawassul Dengan Shalawat :
ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ اَوْ لِغَيْرِهِ اِذَا صَلَّى اَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيْدِ رَبِّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَدْعُوْ بَعْدُ بِمَا شَاء.
رواه ابو داود والترمذى وقال حديث صحيح
Kemudian baginda Nabi mengundang orang itu, lalu ia atau orang lainnya dinasihati: Jika di antara kalian berdoa, maka harus diberi pujian kepada Allah Subhanahu wa tala, membaca shalawat, lalu berdoalah sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Artinya saat setiap akan berdoa harus didahului bershalawat itu berarti Shalawat berfungsi sebagai media atau wasilah agar doa menjadi tajam sehingga lebih cepat dikabulkan.
AKAN TETAPI ADA CARA YANG LEBIH BAIK DARI ITU YAITU DENGAN CARA BERDOA DENGAN DOA YANG DIAJARKAN OLEH RASULULLAH SHALALLAHU ALAIHI WA SAAT KITA TERKAGUM-KAGUM MELIHAT MEGAHNYA DUNIA.
.اللهم لا عيش الا عيش الاخرة
Ya Allah, tidak ada kehidupan yang hakiki kecuali kehidupan akhirat
HR. Bukhari Muslim.
Kuliah S1 PAI Satu tahun :
DAN INGAT, Saat Doa ditempelkan pada amaliah akherat SEPERTI SHALAWAT Maka doa harus BERORIENTASI AKHIRAT AGAR PAHALANYA TIDAK HILANG MESKIPUN BALASANNYA SUDAH DIDAPATKAN DI DUNIA.
Fatwa inilah yang dijelaskan oleh para ulama yang mendalami topik ini. Al-Qurṭubī berkata,
فأما لو انبعث لتلك الحالة (1) لمجموع الباعثَينِ- باعث الدنيا وباعث الدين-؛ فإن كان باعثُ الدنيا أقوى، أو مساويًا ألحق القسم الأول في الحكم بإبطال ذلك عند أئمة هذا الشأن، (المفهم لما أشكل من تلخيص كتاب مسلم (3/ 743)
“Adapun jika dia beramal berdasarkan dua motivasi yakni motivasi dunia dan motivasi agama, maka jika motivasi dunia lebih kuat atau sama (dengan Orientasi agama) maka status hukumnya disamakan dengan jenis pertama yakni sia-sianya amal tersebut sebagaimana menjadi pendapat para imam dalam topik ini”
Misalnya saat Minta Pajero kepada Allah dengan cara Bertawassul melalui shalawat, Hendaknya keinginan itu diniatkan untuk media mencari nafkah bukan untuk ria. Karena mencari nafkah untuk anak istri adalah Amaliah yang penampakannya adalah penampakan dunia tapi hakikatnya adalah amaliah akhirat. Karena sedekah terbaik adalah kepada keluarga sendiri.
Sekiranya kita tidak mampu menata hati saat ingin Pajero, di dalam hati kita masih terbersit niatan niatan untuk ria pamer yang akhirnya jumawa sombong maka sebaiknya hindari berdoa ingin Pajero melalui shalawat. Cukup berdoa langsung saja tanpa ditempeli kepada Amaliah shalawat karena dikhawatirkan ibadah Shalawat nya menguap karena adanya dominasi niatan dunia yang sulit untuk ditundukkan
Dikutip dari kitab Bulughul Maram karya Al Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani ada hadits yang berbicara tentang bahwa sedekah terbaik adalah kepada keluarga;
وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ) ” تَصَدَّقُوا ” فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ, عِنْدِي دِينَارٌ قَالَ: ” تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى نَفْسِكَ ” قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ : ” تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى وَلَدِكَ ” قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ : ” تَصَدَّقَ بِهِ عَلَى حَادِمِكَ ” قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ : ” أَنْتَ أَبْصَرُ “. رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحْحَهُ إِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam pernah bersabda:
“Bersedekahlah.” Lalu seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar? Kemudian Rasul mengatakan, “Bersedekahlah pada dirimu sendiri.”
Orang itu lalu berkata, “Aku mempunyai yang lain.” Beliau bersabda, “Sedekahkan untuk anakmu.” Orang itu berkata, “Aku masih mempunyai yang lain.” Beliau bersabda, “Sedekahkan untuk istrimu.” Orang itu berkata lagi, “Aku masih punya yang lain.” Rasul menjawab, “Sedekahkan untuk pembantumu.” Orang itu berkata lagi, “Aku masih mempunyai yang lain.” Rasul bersabda untuk yang terakhir kalinya, “Kamu lebih mengetahui penggunaannya.”
(HR Abu Dawud dan Nasa’i, dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Hakim)
Kesimpulan:
✓ Menata niat sangatlah penting, karena jika ada 2 kepentingan ditunggangkan kepada sebuah amaliah ibadah ini sangat rentan dan sensitif. Sedikit saja kita terpeleset sehingga niat ambisi dunia mendominasi maka diakhirat kita tidak mendapat bagian.
✓ Berdoa dengan menjadikan sebuah amal shaleh jadi tunggangan adalah dibolehkan sebagaimana hadits mengenai 3 orang yang terperangkap di dalam Goa lalu mereka Bertawassul dengan amal shaleh sehingga doa mereka dikabulkan. Ingat bahwa mereka melakukan itu dalam kondisi darurat.
Jadi dalam kondisi normal sebaiknya berdoa dengan doa langsung bukan melalui media, karena dengan berdoa langsung akan lebih aman dari penyimpangan niat sehingga tidak merusak pahala amal shaleh yang dilakukan.
✓ Sekiranya kita ragu tidak akan mampu menata niat saat menjalankan doa via Tawassul sebaiknya segera mengosongkan fikiran fikiran dunia fokus saja ibadah itu mencari ridho Allah. Karena dengan konsep itu justru Allah akan lebih cepat mengabulkan doa.
Jika tetap tidak mampu, maka segera kembali ke konsep awal yaitu berdoa langsung kepada Allah.
✓ Jika berdoa dengan level 1 belum dikabulkan, lalu beralih ke level dua yaitu melalui konsep Tawassul juga belum dikabulkan, Bukan satu hal yang mustahil Allah sedang mengajak kita agar naik ke level doa yang lebih tinggi. Yaitu level 3 dan 4, yaitu..
Bersambung
____
Ustadz Khudori
Mudir Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor.